Sabtu, 08 Maret 2014

Gangguan Skizofrenia

 Istilah skizofrenia berasal dari kata schizein, yang berarti perpecahan sesuatu yang tadinya satu sekarang menjadi dua. Jadi, skizofrenia mengacu kepada perpecahan ego aspek rasional dalam jiwa, sehingga penderitanya tidak lagi dapat membedakan antara alam khayal dan alam nyata.

       Gangguan skizofrenia dapat disebabkan oleh depresi berat yang berkepanjangan. Pada umumnya penderita depresi berat juga mengalami delusi-mengembangkan pemikiran atau ide yang tidak rasional dan halusinasi mengalami fenomena seperti melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada dalam alam riil. Itu sebabnya jika seseorang mengalami depresi berat berkepanjangan tanpa pengobatan, besar kemungkinan pada akhirnya ia akan masuk ke tahap berikutnya yakni gangguan skizofrenia.

       Selain dari depresi berat yang berkepanjangan, skizofrenia dapat diwariskan dari pihak orangtua. Dengan kata lain, sejak lahir sesungguhnya ia telah membawa faktor kecenderungan ini namun gejalanya baru tampak setelah ia besar. Walaupun gejalanya baru tampak kemudian, sebenarnya gejala awalnya telah dapat dideteksi pada masa ia kecil. Anak yang membawa kecenderungan ini pada umumnya tidak suka bermain dengan anak lain, bahkan tidak suka bermain atau bercakap-cakap dengan siapa pun termasuk orangtua dan adik kakaknya. Ia sering menyendiri dan bermain sendiri, ekspresi wajahnya pun biasanya datar tanpa raut emosi sama sekali.

Tipe-tipe Skizofrenia 
1. Skizofrenia Disorganisasi
  Gejala: tertawa pada saat yang tidak tepat, ucapan yang tidak koheren, perilaku yang aneh.
2. Skizofrenia Paranoid
  Gejala : delusi dan halusinasi penganiayaan atau kebesaran, hilangnya penilaian, perilaku yang membabi buta, dan tidak dapat diprediksi
3. Skizofrenia katatoni
  Gejala : dalam beberapa fase akan kehilangan seluruh gerakan dengan terdiam kaku dalam satu posisi, bisa bertahan dalam beberapa jam bahkan dalam beberapa hari. Dalam fase lain, bisa hiperaktif dan terkadang kasar.
4. Skizofrenia tidak terdiferensiasi
  Gejala : campuran berbagai gejala utama skizofrenia.
5. Skizofrenia Residual
  Gejala : pertanda kecil dari skizofrenia setelah episode yang lebih serius.

Ciri-ciri skizofrenia
1.  Delusi
  Gejala dari penderita skizofrenia yang ditandai gangguan pikiran, kepercayaan yang dipegang teguh dan tidak dapat digoyahkan tetapi berlawanan dengan kenyataan. Penderita juga bersikap curiga pada orang lain
2. Halusinasi dan Gangguan Persepsi
 Gejala dari penderita skizofrenia yang ditandai gangguan persepsi pada berbagai hal yang dianggap dapat dilihat, didengar ataupun adanya perasaan dihina meskipun sebenarnya tidak realitas.
3. Gangguan Pikiran dan Ucapan 
  Gejala dari penderita skizofrenia yang ditandai dengan ketidak mampuan dalam mengatur arah bicara. Topik dan arah pembicaraannya menyimpang jauh dan sama sekali tidak berkaitan dengan apa yang dibicarakan.
4. Kekacauan Afektif 
 Penderita skizofrenia umumnya tidak dapat memberikan respons emosional yang normal dan wajar. Mereka seringkali pasif dan tidak responsif terhadap situasi-situasi yang seharusnya membuat mereka sedih atau gembira. Kadang-kadang mereka mengungkapkan perasaan yang tidak sesuai dengan situasi atau pikiran yang diungkapkan.
5. Penarikan Diri dari Realita 
 Gejala dari penderita skizofrenia yang cenderung menarik diri dari pergaulan dengan orang lain dan cenderung asyik dengan dunianya sendiri 

sekian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar